Kacer dada hitam, sekarang ini telah relatif langka di pasaran. Perihal ini dikarenakan dikarenakan pasokan dari alam telah menipis serta pada waktu yang sama beberapa penangkar burung kurang berninat menangkarnya dikarenakan “secara ekonomis” kurang keuntungan sebagaimana menangkarkan burung murai batu contohnya.
Ketertarikan yang kurang besar pada kacer dada hitam ini dikarenakan oleh pendapat umum yang menyebutkan bahwa volume nada kacer dada hitam kalah dibanding volume kacer dada putih (poci). Serta dengan umum juga burung-burung yang moncer di arena lomba di kelas kacer banyak direbut oleh kacer poci.
Pendapat tersebut dengan umum tidak benar. Cuma saja, dengan umum burung kacer dada putih memanglah mempunyai nada yang lebih kristal di banding nada kacer dada hitam. Nada kristal burung kacer poci dapat lebih menonjol bila diberi isian yang pas. Dengan makin berkembangnya “ilmu pemasteran” burung, tidak harus burung kacer poci selanjutnya lebih favorit di arena lomba di banding kacer dada hitam.
Pada waktu yang sama, dikarenakan pasokan di pasaran sedikit serta relatif lebih mahal, burung kacer dada hitam tidak atau kurang diburu dibanding kacer dada putih. Selanjutnya, jumlah kacer dada putih dengan umum mendominasi kelas kacer. Serta tidak mengherankan bahwa kesempatan type ini menang di lomba lebih tinggi di banding kacer dada hitam. Maka pendapat yang mengatakan kacer poci semakin banyak berhasil menuai gelar jawara daripada kacer dada hitam memperoleh “pembenaran”.
Ketertarikan yang kurang besar pada kacer dada hitam ini dikarenakan oleh pendapat umum yang menyebutkan bahwa volume nada kacer dada hitam kalah dibanding volume kacer dada putih (poci). Serta dengan umum juga burung-burung yang moncer di arena lomba di kelas kacer banyak direbut oleh kacer poci.
Pendapat tersebut dengan umum tidak benar. Cuma saja, dengan umum burung kacer dada putih memanglah mempunyai nada yang lebih kristal di banding nada kacer dada hitam. Nada kristal burung kacer poci dapat lebih menonjol bila diberi isian yang pas. Dengan makin berkembangnya “ilmu pemasteran” burung, tidak harus burung kacer poci selanjutnya lebih favorit di arena lomba di banding kacer dada hitam.
Pada waktu yang sama, dikarenakan pasokan di pasaran sedikit serta relatif lebih mahal, burung kacer dada hitam tidak atau kurang diburu dibanding kacer dada putih. Selanjutnya, jumlah kacer dada putih dengan umum mendominasi kelas kacer. Serta tidak mengherankan bahwa kesempatan type ini menang di lomba lebih tinggi di banding kacer dada hitam. Maka pendapat yang mengatakan kacer poci semakin banyak berhasil menuai gelar jawara daripada kacer dada hitam memperoleh “pembenaran”.