Jika Anda seorang kicaumania mungkin pernah mengalami permasalahan burung murai batu yang giras/liar. Biasanya burung murai batu giras akan berdampak pada intensitas kicau dari si burung. Burung murai batu akan lebih sering diam ketimbang berkicau. Ini diakibatkan pada saat burung dipindah dari lingkungan lamanya ke lingkungan baru, burung murai batu belum mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, maka secara otomatis burung akan menjadi liar/giras.
Burung murai batu giras sangat mungkin disembuhkan. Asalkan burung mendapatkan terapi yang tepat sehingga dapat kembali jinak dan berkicau lagi. Jika sobat mengalami masalah ini, berikut tips menjinakkan burung murai batu giras:
Pemberian EF dapat dilakukan pada tahap kedua, EF yang bagus untuk murai batu adalah jangkrik. Jangkrik diberikan dengan tangan, jika burung mengambil jangkrik yang ada di tangan sambil menunjukkan gerak fisik seperti mengeleparkan sayap dan mulut (terbuka), maka hentikan pemberian EF langsung melalui tangan, cukup letakkan EF pada cepuknya saja.
Proses mandi juga diperlukan agar burung tetap dalam kondisi sehat dan bersih. Waktu terbaik untuk mandi adalah pukul 7.00 - 10.00 wib selama 10 menit menggunakan semprotan (spriyer) dan diangin-anginkan selama 30 menit. Jika hal tersebut di lakukan dengan rutin, dalam waktu beberapa bulan saja burung murai batu sudah kembali jinak dan berkicau lagi.
Burung murai batu giras sangat mungkin disembuhkan. Asalkan burung mendapatkan terapi yang tepat sehingga dapat kembali jinak dan berkicau lagi. Jika sobat mengalami masalah ini, berikut tips menjinakkan burung murai batu giras:
- Burung yang giras dikarenakan burung belum akrab dengan suasana tempat tinggalnya yang baru maka dari itu, tempatkan sangkar burung yang sudah dalam kondisi di kerodong menggunakan kain hitam di daerah yang dilalui oleh penghuni rumah. Bisa diteras rumah ataupun di ruang keluarga, dan lakukan tahap ini sampai dengan 4 hari kedepan.
- Di hari kelima, buka kerodong hingga setengah bagian. Namun sangkar burung masih diletakkan sama seperti di tahap awal. Lakukan cara ini selama 1 bulan, jika burung menunjukkan sifat liarnya lagi, jangan khawatir karena seperti itulah harusnya, karena burung murai baru diperkenalkan lagi dengan lingkungan barunya.
- Jika sudah 1 bulan, selanjutnya kerodong di buka (full) namun masih diletakkan dalam ruangan. Lakukan tahap ini hingga 3 bulan lamanya, jika ada tanda-tanda ngurak atau burung mulai berkicau, maka terapi ini sudah berhasil di lakukan.
Pemberian EF dapat dilakukan pada tahap kedua, EF yang bagus untuk murai batu adalah jangkrik. Jangkrik diberikan dengan tangan, jika burung mengambil jangkrik yang ada di tangan sambil menunjukkan gerak fisik seperti mengeleparkan sayap dan mulut (terbuka), maka hentikan pemberian EF langsung melalui tangan, cukup letakkan EF pada cepuknya saja.
Proses mandi juga diperlukan agar burung tetap dalam kondisi sehat dan bersih. Waktu terbaik untuk mandi adalah pukul 7.00 - 10.00 wib selama 10 menit menggunakan semprotan (spriyer) dan diangin-anginkan selama 30 menit. Jika hal tersebut di lakukan dengan rutin, dalam waktu beberapa bulan saja burung murai batu sudah kembali jinak dan berkicau lagi.